STORILOKA.COM - Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, meminta warga Provinsi NTT mewaspadai suhu panas musim kemarau yang sedang melanda, antara lain dengan tidak membakar hutan dan lahan untuk mencegah bencana kebakaran.
"Kondisi suhu udara di NTT saat ini sangat panas sehingga perlu diantisipasi terjadinya berbagai peristiwa bencana alam seperti kebakaran hutan dan lahan serta krisis air bersih," kata Josef Nae Soi di Kupang, Minggu (15/5/2022).
Menurut Josef Nae Soi, kasus kebakaran hutan dan lahan yang melanda Provinsi NTT dalam beberapa tahun terakhir mencapai 10 kasus kebakaran dan 42 bencana kekeringan.
Baca Juga: BMKG Prakirakan Gempa Bumi di NTT Berpotensi Picu Tsunami Lebih dari 3 Meter
Kebakaran hutan dan lahan itu terjadi pada beberapa wilayah seperti di Kabupaten Ngada, Flores Timur, Sumba dan Pulau Timor.
"Daerah ini juga rawan terhadap kasus kebakaran hutan pada kawasan hutan lindung sehingga harus diwaspadai setiap pemerintah kabupaten/kota di NTT," ujarnya.
Menurutnya, selain kebakaran hutan, kekeringan juga melanda daerah setiap musim kemarau dengan 42 kejadian bencana kekeringan.
"Bencana kekeringan ini juga berdampak pada terjadinya krisis air bersih, gagal panen dan gagal tanam karena kekurangan air untuk usaha pertanian," kata Josef Nae Soi.
Ia juga menyampaikan warga NTT harus menjaga kelestarian lingkungan alam agar sumber air tetap tersedia sehingga selama musim kemarau, persediaan air bersih tetap mencukupi. ***
Artikel Terkait
Irjen Pol Setyo Budiyanto Terima Kunjungan Ketua Bawaslu NTT Terkait Pemilu 2024
BMKG sebut NTT wilayah rawan gempa bumi dan tsunami
Viktor Laiskodat Keluarkan Instruksi Larangan Masuk Ternak Ke NTT
BMKG Sebut 8 Daerah di NTT Ini Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan
Provinsi NTT Siaga Satu Antisipasi Penularan PMK Hewan