STORILOKA.COM – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Pemuda Pemerhati Indonesia (DPP LPPI) Dedi Siregar meminta agar menghentikan opini hoaks soal Rempang.
Ia menilai, informasi yang beredar soal warga Pulau Rempang dan Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau, saat bentrok dengan polisi banyak yang tidak akurat dan tidak berimbang, sehingga akan merugikan sebelah pihak maupun kepolisian.
“Ini terjadi saat warga memblokade Jembatan 4 Pulau Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam. Warga berupaya melawan petugas gabungan tim terpadu yang hendak masuk ke wilayah kawasan Pulau Rempang dan Galang,” tutur Dedi.
Kemudian kata dia, petugas terpaksa menembakkan water canon dan gas air mata untuk membubarkan massa.
“Warga menolak kedatangan petugas pematok lahan karena diduga belum ada kesepakatan dengan pihak pengembang yang menurut rencana akan dijadikan proyek strategis kawasan Batam,” ujarnya.
Ia mengatakan, soal masalah itu, informasi yang kita peroleh harus akurat dulu sebelum mem-posting atau share ke berbagai platform media sosial sehingga tidak terjadi simpang siur dan kegaduhan yang serba tidak jelas fakta kasusnya, dan pada ahirnya menyebabkan banyak tafsir dan dugaan-dugaan yang tidak mendasar.
Baca Juga: Lantik Enam Penjabat Kades di Nagekeo, Bupati Don Minta Hindari Potensi Melawan Hukum
Dedi Siregar kemudian mengimbau rekan-rekan pers dan pengguna media sosial agar dalam membuat dan menyiarkan berita soal peristiwa Pulau Rempang dan Galang harus akurat, berimbang, dan patuh terhadap Kode Etik Jurnalistik.
“Dan pengguna media sosial karena banyak sekali pemberitaan dan postingan di media sosial yang saat ini memojokkan pihak kepolisian daerah terkait soal Rempang,” bebernya.
“Kami meminta pihak media massa dan pengguna media sosial agar tidak boleh menduga-duga dan mengutip sumber yang belum terverifikasi karena akan merugikan banyak pihak,” tambah Dedi.
Pihaknya berharap, pemberitaan soal Rempang oleh media harus memberikan informasi yang tidak akan menimbulkan kebingungan, apalagi sampai menggiring opini tertentu.
Sebab menurutnya kasus Rempang ini bisa dimanfaatkan oleh berbagai kelompok untuk menunggangi kepentingan politik tertentu.
Artikel Terkait
5 Jurusan Berpeluang Tinggi Lolos CPNS 2023, Apa saja Syarat dan Dokumen yang Dibutuhkan
Sebuah Rancangan Peraturan Berpotensi Mengancam Masa Depan Media di Indonesia
Kisah Sukses Vasco Ruseimy: Dari YouTuber Hingga Politisi, Pulang Kampung untuk Membangun Tanah Minang
Presiden Jokowi Mengunjungi Afrika dan Hadiri KTT BRICS
Guyon Gibran Petugas Parkir ke Yenny Wahid: Mohon Arahan Bu Wapres!