STORILOKA.COM – Lolosnya Timnas Indonesia U-23 ke putaran final Piala Dunia Qatar 2024 tidak lepas dari usaha yang dilakukan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN RI itu dinilai telah berhasil membawa wajah baru di dunia persepakbolaan Indonesia.
Pasalnya sejak menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, berbagai catatan positif sukses ditorehkan oleh skuad Garuda. Mental dan tradisi juara timnas Indonesia seakan-akan kembali bangkit di bawah kendali kepengurusan PSSI yang dipimpin Erick Thohir saat ini.
Baca Juga: Sukses Daratkan Messi Dkk di Indonesia Ketum PSSI Erick Thohir dipuji PNSSI
Catatan apik itu dimulai dengan keberhasilan timnas U-19 tampil baik di Piala Asia. Meski satu grup dengan Uzbekistan dan Irak yang keduanya kemudian menjadi juara dan runner up kompetisi, Indonesia mampu bersaing ketat di putaran grup.
Tren positif berlanjut. Timnas membuat sejarah di ajang SEA Games 2023. Penantian juara timnas selama 32 tahun berhasil dituntaskan dengan keluar sebagai juara.
Selanjutnya pada Piala AFF U-23 timnas menjadi runner up dengan hanya kalah adu penalti di babak final melawan Vietnam.
Baca Juga: Justin Hubner Batal Jadi Pemain Naturalisasi untuk Skuat Timnas U-20, PSSI Buka Suara
Kini di kualifikasi ajang Piala Asia U-23, pekan ini, timnas tampil sempurna dengan menyabet seluruh kemenangan dengan total mencetak 11 gol tanpa kebobolan.
Di level senior pun tren positif mengantarkan rekor Indonesia mencatat peringkat FIFA terbaik dalam 12 tahun terakhir.
Rentetan tradisi dan mental juara timnas itu diapresiasi Pendiri Football Institute Budi Setiawan. Menurutnya, Erick Thohir menjadi Faktor X dari tradisi juara dan mental juara timnas.
Baca Juga: Duuh! Justin Hubner Kabarnya Meminta Sejumlah Uang ke PSSI, Begini Respons Erick Thohir
"Saya dapat mengatakan bahwa Erick Thohir adalah Ketua Umum PSSI yang memenuhi ini: right man on the right place, at the right time (orang yang tepat, di posisi yang tepat, dan di saat yang tepat pula),” ujarnya dalam keterangannya pada Selasa, 12 September 2023.
Faktor kedua, menurut Budi, berkaitan dengan masalah kesejahteraan pemain dan pelatih Timnas. Bagi Budi, sejak 10 tahun terakhir, sudah ada upaya untuk memperhatikan kesejahteraan. Akan tetapi, yang berbeda adalah prespektif para pemain timnas saat ini.
Artikel Terkait
Kompetisi Liga 1 Indonesia Akan Dilanjutkan November 2022, Begini Respon PSSI
Pemerintah Tak Izinkan Liga 1 Bergulir Sebelum PSSI Berubah, Iwan Bule Didesak Mundur
Erick Thohir Siap Maju Jadi Calon Ketua Umum PSSI, Ini Alasannya
Timnas Israel Ditolak Soekarno 2 Kali Namun Diterima PSSI di Era Jokowi
Indonesia Korban Diskriminasi FIFA, Pemerintah dan PSSI Perlu Perjuangkan Hak dan Bawa ke CAS