STORILOKA - Ratusan Aremania yang tergabung dalam wadah Arek Malang bersatu kembali menghentak publik sepak bola tanah air usai mereka turun kejalan menyuarakan tuntutan Keadilan bagi korban di Kanjuruhan.
Wajah perlawanan Aremania saat ini didominsi oleh kelompok generasi baru anak - anak muda suporter Aremania yang jengah dengan sikap petinggi klub yang abai pada para korban karena sikap diamnya.
Dengan lantang mereka bersuara untuk menolak tunduk dan takluk pada keadaan dan menuntut perubahan yang signifikan atas penyelesaian kasus tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: 132 Orang Meninggal Dunia dan 622 Luka-Luka, Jokowi Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan Malang
Sebagaimana diketahui tragedi Kanjuruhan menyebabkan meninggalnya ratusan suporter dalam pertandingan sepak bola antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada hari Sabtu (1/10/2022) bakal menjadi catatan hitam sejarah sepakbola Indonesia.
Sejumlah pihak mulai dari anak-anak, siswa pelajar dan masyarakat umum di Kota Malang turut menjadi korban dalam tragedi di stadion Kanjuruhan.
Pemakaian gas air mata oleh aparat keamanan dalam pertandingan dan minimnya tanggung jawab panpel jadi penyebab jatuhnya banyak korban di Kanjuruhan.
Baca Juga: Indonesia Tidak Dipertimbangkan Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023, Buntut Tragedi Kanjuruhan Malang
Setelah lebih dari 90 hari usai tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa, Aremania tak jua kunjung mendapat rasa keadilan yang diharapkan.
Sampai saat sehari lalu ratusan suporter Aremania yang tergabung dalam wadah Arek Malang bersatu terlibat bentrok saat turun kejalan mendesak klub untuk lebih tanggap merespon tuntutan suporter.
Kemarahan anak - anak muda generasi baru suporter Arema FC tersebut karena kecewa terhadap sikap manajemen klub Arema FC.
Baca Juga: Komnas HAM Akan Panggil Dirut Indosiar dan Direktur PT LIB Terkait Tragedi Kanjuruhan Malang
Mereka kecewa lantaran sejak tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa Aremania dan Aremanita Klub Arema FC memilih Tak bersuara menuntut keadilan.
Ditengah diamnya, Arema FC bahkan tetap melanjutkan kompetisi Arema FC sebagai klub dan manajemen seakan tidak bersama sama dengan Aremania dan Aremanita yang menjadi korban dan mencari keadilan.
Artikel Terkait
Tragedi Pilu Sepak Bola Indonesia, 127 Orang Meninggal dan 180 Terluka di Stadion Kanjuruhan Malang
12 Temuan Awal Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil Pada Tragedi Kanjuruhan Malang
PSTI Tegaskan Polri Harus Lebih Bijak, Soal Pernyataan Gas Air Mata Pada Tragedi Kanjuruhan Malang
Terkait Tragedi Kanjuruhan Malang, TGIPF Temukan Tren Saling Lempar Tanggung Jawab
Tragedi Kanjuruhan Malang, Komnas HAM Tegaskan Gas Air Mata Penyebab Jatuhya Korban Jiwa
Komnas HAM Akan Panggil Dirut Indosiar dan Direktur PT LIB Terkait Tragedi Kanjuruhan Malang
Indonesia Tidak Dipertimbangkan Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023, Buntut Tragedi Kanjuruhan Malang
132 Orang Meninggal Dunia dan 622 Luka-Luka, Jokowi Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan Malang