Amerika Serikat Tebar Ancaman ke Korea Utara, Kapal Induk Tiba di Korea Selatan Hari Ini

STORILOKA.COM - Amerika Serikat (AS) tampaknya tidak main-main dalam menghadapi ancaman nuklir dari Korea Utara yang ditunjukkan melalui serangkaian uji coba tahun ini.

Terkait hal itu, dikabarkan bahwa kapal induk Amerika Serikat (AS) tiba di Korea Selatan pada Jumat (23/9/2022) untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir.

Diketahui bahwa kapal induk Amerika Serikat tersebut akan bergabung dengan kapal militer lainnya sekaligus memperlihatkan kekuatan militer sebagai sinyal pesan ke Korea Utara.

Baca Juga: Tak Main-Main, Kim Jong Un Tegaskan Korea Utara Siap Perang Nuklir dengan Amerika Serikat

Melansir Reuters dari pikiran-rakyat.com, USS Ronald Reagan dan kapal-kapal dari kelompok penyerang yang menyertainya berlabuh di pangkalan angkatan laut di kota Pelabuhan selatan Busan.

Kapal induk AS tersebut menandai penyebaran paling signifikan namun di bawah dorongan baru untuk memiliki lebih banyak aset strategis AS yang beroperasi di daerah itu untuk menghalangi Korea Utara.

Komandan kelompok penyerang Laksamana Muda Michael Donnelly mengatakan kunjungan tersebut telah lama direncanakan.

Hal itu disebut telah dirancang untuk membangun hubungan dengan sekutu Korea Selatan dalam meningkatkan hubungan kerjasama militer antara angkatan laut.

Baca Juga: Korea Utara Sebut Perjanjian Militer AS-Korsel-Jepang Mengarah ke 'NATO Asia'

“Kami meninggalkan pesan kepada para diplomat,” ujarnya ketika ditanya tentang sinyal apa pun ke Korea Utara.

Michael Donnelly menegaskan bahwa latihan bersama dirancang untuk memastikan sekutu dapat menanggapi ancaman di mana saja dan kapan saja.

“Ini adalah kesempatan bagi kami untuk berlatih taktik dan operasi,” ujarnya.

Sementara Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, telah mendorong lebih banyak latihan bersama dan pertunjukan kekuatan militer lainnya. Hal ini dilakukan sebagai peringatan untuk Korea Utara.

Baca Juga: Jepang Siapkan 1.000 Rudal Jelajah Jarak Jauh, Siap Hadapi Ancaman China dan Korea Utara