Menlu RI Tawarkan Tiga Formula Wujudkan Keamanan dan Stabilitas Indo-Pasifik

- Selasa, 14 Juni 2022 | 11:34 WIB
Menlu RI, Retno Marsudi. (sl/Ist/Kemlu RI)
Menlu RI, Retno Marsudi. (sl/Ist/Kemlu RI)

STORILOKA.COM - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menawarkan tiga formula yang dapat dilakukan sebagai langkah untuk mewujudkan keamanan dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

Ketiga formula tersebut disampaikan Menlu RI dalam pertemuan dialog tingkat tinggi tentang Indo-Pasifik di Praha, Republik Ceko, pada Senin (13/6) dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Selasa (14/6/2022).

"Saya menawarkan tiga formula untuk mewujudkan keamanan dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik pada saat dialog tingkat tinggi tersebut," kata Menlu, Retno Marsudi dalam video pengarahan persnya usai pertemuan tersebut.

Baca Juga: Ini 7 Desa Terkaya di Indonesia, Salah Satunya Ada di NTT

Adapun tiga formula yang ditawarkan Menlu RI dalam dialog itu, salah satunya adalah Indonesia mendorong semua pihak harus menegakkan Piagam PBB dan hukum internasional.

"Penghormatan terhadap prinsip kedaulatan dan integritas wilayah harus terus ditegakkan secara konsisten, tidak tebang pilih jika hanya dipandang sesuai," kata Menlu Retno Marsudi.

"Resolusi damai adalah satu-satunya cara dalam menyelesaikan konflik. Ini adalah aturan main yang harus dipatuhi oleh semua negara," ujarnya.

Formula kedua yang disampaikan Menlu RI untuk stabilitas di kawasan Indo-Pasifik adalah pentingnya menciptakan arsitektur kawasan yang inklusif.

Baca Juga: Partai NasDem Ingin Hadirkan Pemilu yang Mempersatukan Bangsa

Menlu Retno Marsudi menyebutkan kawasan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sebagai contoh di mana semua pihak terus berusaha membangun paradigma kolaborasi sebagai pemandu dalam pembentukan arsitektur kawasan.

"Kami (ASEAN) membuka kerja sama dengan semua negara. Mekanisme dengan proses yang dipimpin ASEAN dengan semua mitra dialog ASEAN adalah contoh nyata paradigma tersebut," ujarnya.

Menlu RI juga menyebutkan bahwa saat ini Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik juga menawarkan paradigma yang sama di luar kawasan ASEAN.

"Kami menghendaki prinsip atau nilai inklusivitas dan bukan pembendungan (no containment) diterapkan oleh semua negara dalam berinteraksi di kawasan Indo-Pasifik," kata Retno menjelaskan.

Baca Juga: Muhaimin Iskandar 'Lirik' Sri Mulyani Indrawati Jadi Cawapres di Pilpres 2024

Halaman:

Editor: Jhonatan Raga

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X